Kami berkenalan belum begitu lama, baru beberapa bulan saja, dari awal pertemuan dia jujur berkata klw dia memiliki istri, hanya saja hubungannya tidak harmonis dan hambar, saat itu aku berpikir its ok kalau hanya sekedar dekat dan tidak ada perasaan cinta padanya, tapi apa yang kutakutkan terjadi, aku telah jatuh cinta kepadanya, dia memikatku dengan semua perkataannya, tingkah lakunya, kesabaran dan kelembutannya, his a prince of charming, he knows how to thread me well, he knows how to make my day..
Intense nya waktu kita untuk chitchat dan sometimes bertemu membuat kita semakin dekat, pembicaraan yang selalu nyambung tentang keluarga, anak2, karir...dll
Dan sekarang aku terjebak dengan hubungan ini, I do love him, dia pun berkata klw dia begitu mencintaiku, apa bisa bagi seorang laki2 beracting untuk mencintai wanita dengan tulus?? dari semua perlakuannya dan kesabarannya aku bs melihat klw dia juga menyayangiku, tapi entahlah, kadang ada keraguan juga dalam diriku..
Tak disangkal aku telah bermain api, aku terlibat dengan hubungan yg merugikan banyak pihak....istrinya, anak2nya dan diriku sendiri.
kalau dibilang cinta, sudah pasti aku mencintainya, tp separuh batinku menjerit karena selalu dinomor duakan, disembunyikan dan sampai kapanpun tidak diutamakan, diriku bukan sesuatu yang berharga dan berarti baginya, aku bukan bagian dari keluarganya, aku hanyalah wanita lain baginya, itu saja yg ada dipemikiranku untuk saat ini.
Terkadang aku berpikir, apakah tidak mungkin dirinya akan memperlakukan hal yang sama kepada diriku?? apakah di suatu tempat, suatu waktu yg tidak kuketahui dia juga membohongi diriku dan bersama dengan wanita lainnya, dia adalah pria yg menarik dan kupikir dia akan dengan mudah merayu wanita manapun untuk menjadi kekasihnya, atau entahlah...mungkin itu hanya pemikiranku saja.
Untuk saat ini, biarlah aku mencintai dirinya, biar kubermain dengan kebodohanku, aku tahu ini suatu dosa, tetapi aku telah jatuh cinta kepadanya, aku dan dia telah melewati itu dengan pertemuan yg selalu menyenangkan, aku belum bisa untuk memutuskan sesuatu yg akan menyakitiku diriku...sudah terlalu banyak rasa sakit di kehidupanku...
I just..I have never felt so bad ever. I don't know how to deal with this. I wish I could hear some magical advice.
One thing for sure, never would I consider getting involved with a married man again. This was the worst mistake of my life. And I've made some mistakes. It's a hideous mistake. What do I do to move on? I'm in a lot of pain, But I do love him....Apa dia benar telah Mencintai diriku juga? bagaimana bisa seseorang yg lembut dan baik dimataku bisa membohongiku dan mempermainkan ketulusan cinta pd diriku?? apa bisa?? please don't!!
Stephanie
Published with Blogger-droid v1.7.4
Dear Sista :)
BalasHapusSebelumnya saya minta maaf apabila ada kata yg menyinggung. Cuma karena sista minta advice, saya tergelitik untuk memberi komentar.
Sebenarnya agak canggung krn urusan pribadi, tapi waktu saya baca curhatan sista, saya berfikir, bukankah cinta itu tidak harus memiliki? bukankah cinta itu tidak egois dan menginginkan yang terbaik untuk orang yg kita cintai?
Saya sendiri belum mengerti apa arti cinta, cuma klo dari cara pandang saya cinta itu spt yg sy blg barusan.
what we want and what we should/shouldn't do seringkali tidak sejalan. cuma mungkin sista harus kembali berfikir sendiri (ataupun berdiskusi dengan kekasih sista, apabila dia mau) mengenai bagaimana future hubungan kalian. apabila memang tidak ada future, kenapa harus menyakiti diri sendiri dan orang lain lebih lama dan lebih sakit lagi?
Saya memiliki saudari yang mengalami hal yg mirip dengan sista, tp sayangnya sang kekasih dan istrinya ternyata memang hanya berniat untuk memeras dirinya. Cuma dillema yang dia hadapi adalah meski dia tahu dia hanya dijadikan sumber uang, tetapi dia sangat mencintai sang suami tsb (begitu yg dia katakan).
Tapi pada suatu hari, dia memutuskan bahwa terlalu kejamlah dirinya dan sang suami+istri itu untuk terus melanjutkan hal yang tidak jelas ini(karena kasihan anak pasangan tsb, dan keluarga2nya yg tidak setuju juga). dan dia mengambil keputusan akhir, bahwa dia akan memutuskan hubungan dengan suami ini agar tidak ada lebih banyak lagi permasalahan/sakit hati dikemudian hari.
Dia tidak menghubungi lelaki tersebut 100% dan meski lelaki itu mencarinya, meski sambil menangis, dia mengurung dirinya dikamar agar tidak menemui lelaki itu lagi sambil meminta tolong keluarga untuk meminta lelaki tsb untuk pergi.
Sekarang dia telah menikah dengan lelaki dari negeri tetangga, yang dikenalnya secara tidak sengaja setelah bbrp saat dia putus dengan suami orang tsb dan saat ini mereka telah dikaruniai 3 anak. Dia blg, meski awalnya tidak cinta, tapi lama-lama cinta itu tumbuh karena suaminya mau mengerti dan sabar terhadap dirinya (mungkin juga karena perbedaan umur yang cukup jauh, saya tidak tahu). Sampai sekarang dia tidak pernah lagi bertemu/mendengar kabar tentang suami org tsb dan dia bersyukur bahwa dia telah membulatkan tekadnya dalam mengambil keputusan.
saya tahu jalan hidup orang berbeda2, maka saya tidak bilang keputusan saudara saya itu benar apa tidak, tapi selama keputusan itu sdh ditimbang masak2 dan diambil dari diri sendiri, dengan tekad dan niat yang kuat, apapun bisa dilakukan.
Seperti yang anda blg jg "Terkadang aku berpikir, apakah tidak mungkin dirinya akan memperlakukan hal yang sama kepada diriku?? apakah di suatu tempat, suatu waktu yg tidak kuketahui dia juga membohongi diriku dan bersama dengan wanita lainnya", hati orang siapa yang tau, meski seberapa dalamnya hubungan, saya tidak percaya ada orang yang bisa membaca hati orang lain, karena kita bukan tuhan. Apabila betul dia mencintai sista, apakah dia tidak menginginkan yang terbaik untuk sista? Apakah dia senang melihat kesedihan sista atas kesepian ketika dia tinggal maupun menghadapi gunjingan orang2? Saya rasa apabila dia sungguh cinta, maka dia akan memikirkan future yang terbaik untuk sista dan rela berkorban demi kebaikan sista, sama dengan sista telah berkorban menerima segala kesusahan sista untuk dia. mungkin sudah saatnya cinta harus dibuktikan.
Kalau memang bukan jodoh, maka tidak akan bisa bersatu. tapi kalau jodoh, mau bagaimanapun dihindari, maka akan jadi juga. Jadi jangan takut berpisah, apalagi bila dengan niat baik, apabila jodoh, someday, someplay, in other circumtances, mungkin apabila sista jodoh dengan kekasih sista, siapa yang bisa tahu rencana yang diatas.
Hope my sharing helps sista to think some more :)
Sungguh bukan permasalahan yg mudah, sangat rumit , apalagi menyangkut hati saya memahami
BalasHapusterima kasih untuk advice nya @v0310v, saya baru baca dan terima kasih banyak :)
BalasHapus